NAMA : HERDI SETIAWAN
KELAS : 4KA44
NPM : 1A113422
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
DOSEN : NITA SRI HANDAYANI, SPsi
1. Pengertian Sastra
sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan
tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian,
keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti
karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang
indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial,
maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk
menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
Seni
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh
karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam
intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan
sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
2. Peranan sastra dan seni
Sastra, ilmu yang dikemas dengan menarik. Ilmu yang dikemas
dengan menarik ini diharapkan mampu menarik perhatian siswa. Dalam hal ini,
terutama guru, harus mampu mengenalkan sastra kepada siswa. Meskipun budaya
baca masih rendah, tidak ada salahnya ketika sastra hadir untuk meningkatkan
budaya baca dikalangan siswa.
Selain apresiasi pembaca, penulis perlu menciptakan karya
sastra yang sarat makna serta mudah dipahami dan dimengerti. Tidak jarang
sastra menjadi alat bagi pengarang untuk menyelusupkan ideologi, menawarkan
misi budaya, memprovokasi untuk melakukan pemihakan, atau meledek hal atau
pihak tertentu secara tersembunyi. Itulah sebabnya, dari karya sastra, pembaca
kerap menemukan berbagai hal yang baik atau buruk; yang tersirat atau tersurat;
ledekan atau pengagungan (Mahayana, 2006: 177). Dari pernyataan Mahayana
tersebut, sebuah sastra tentulah memiliki pengaruh besar disegala aspek
kehidupan. Sastra dapat membukakan mata pembaca khususnya siswa untuk
mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan
estetika, sebab dalam sastra tersimpan pesan atau amanat dari penulis.
Pesan yang ingin disampaikan oleh seorang penulis sastra,
patut untuk dipahami dan dimengerti. Mengingat zaman sekarang, nilai religius,
sopan santun, keramahan, gotong royong, semakin terkikis, juga moralitas
dikalangan siswa. Horatius, penyair terbaik bahasa Latin, mengatakan bahwa
manfaat sastra sebagai berikut:
a. Karya sastra
dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan
pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh
pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
b. Karya sastra
dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh
dalam karya.
c. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan
intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan
masyarakat yang digambarkan dalam karya.
d. Karya sastra
mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi
budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk
menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
e. Karya sastra
dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan
sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam
waktu tertentu.
f. Masih banyak
manfaat sastra yang bagi satu pembaca berbeda dengan pembaca lainnya. Sehingga
beberapa pembaca yang menikmati buku yang sama bisa jadi memperoleh pengalaman
yang berbeda.
3. Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu
budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada
yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan
adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa
dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan
kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya .
4. Ilmu Budaya Dasar Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa
banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau
hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan
menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa
kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh
daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,
atau novel, atau cerita pendek.
Dalam
kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama
1. Dongeng-dongeng
Dongeng
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna
hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan
dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan
secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
2. Hikayat
Hikayat
adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam bahasa Melayu yang
berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang
kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian,
serta mukjizat tokoh utama.
3. Sejarah
Sejarah
merupakan salah satu hal yang saat ini berkaitan erat dengan kehidupan kita dan
mengandung berbagai makna dan kontroversi.
4. Epos
Epos
merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan
seorang pahlawan.
5. Cerita Pelipur Lara
Cerita
pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra
lisan.
B. Prosa baru
1. Cerita
Pendek
Cerita
pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern)
dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan
teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih
luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
2.
Roman/Novel
Novel
secara garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan sebagian kecil kisah
kisah hidup seseorang. Sedangkan roman, adalah sebuah cerita yang menceritakan
tentang sebagian besar kisah hidup seseorang dan bentuk yang terbaik adalah
yang menceritakan kisah hidup seseorang dari ia kecil sampai meninggal.
3. Biografi
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
4. Kisah
Kisah
adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang.
5.
Otobiografi
Otobiografi merupakan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. Istilah prosa banyak padanannya.
Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja.
Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan
dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau
cerita pendek.
5. Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang
bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.Prosa fiksi
memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh daei membaca fiksi
adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya
untuk mengenal daerah atau tempat yang asing , yang belm dikunjunginya atau
yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal
tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya
untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi
memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di
dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih
daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini,
kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang
asing sama sekali.
3. Prosa fiksi
memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dam merupakan sarana
bagi pemindahan yang tak henti-henti dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam
kehidupan sehari.
Adanya semacam
kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan
pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannnya tentang
tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra,
pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi
kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan pribadinya.
Seorang dokter yang dianggap memiliki status sosial tinggi, tetapi ternyata
mendatnagi perempuan simpanannya walaupun dengan alasan-alasan psikologis,
seperti dikisahkan novel belenggu, adalah contoh kemungkinan yang tidak
mungkin, tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya tentang
kehidupan manusia.
6. Ilmu budaya dasar dengan puisi
Pengertian puisi
Puisi adalah karya sastra padat yang sangat hemat dalam
penggunaan kata-kata. Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan
prinsip sedikit kata tapi banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan
bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima dan suku
kata dengan bentuk yang berangkap.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
:
- Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personafikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
- Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
- Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
- Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
- Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
7. Contoh Puisi
Karya Chairil Anwar
Kepada Kawan
Sebelum ajal mendekat
dan mengkhianat,
mencengkam dari
belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih
menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa
dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba
bisa malam membenam,
layar merah berkibar
hilang dalam kelam,
kawan, mari kita
putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik
kita, juga mencekik diri sendiri!
Jadi
Isi gelas sepenuhnya
lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia
ini dan balikkan
Peluk kucup
perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang
paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada
siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa
yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka,
sonder kerabat.
Tidak minta ampun
atas segala dosa,
Tidak memberi pamit
pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan
sekali lagi:
Ajal yang menarik
kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan,
sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu
hingga ke hulu
Pada siapa yang
mengairi kemurnian madu!!!
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar