NAMA : HERDI SETIAWAN
KELAS : 4KA44
NPM : 1A113422
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
DOSEN : NITA SRI HANDAYANI, SPsi
1. Hakikat manusia
A. Unsur unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat
diraba dan menempati ruang
Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang
memahami kebenaran
Nafs :kesadaran tentang diri sendiri
Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitive
dan paling tidak tampak. Merupakan
libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
Ego : bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena
peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat
dimengerti orang lain
Super Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar
usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan
kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai
otoritas dalam lingkungan luar diri.
B. Pengertian hakikat manusia
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
Makhluk yang memiliki tenga dalam
yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya. Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
Suatu keberadaan yang berpotensi
yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. Makhluk Tuhan yang berarti ia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang
sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
C. Perbedaan manusia dengan makhluk lain
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus
bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi
sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia
menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh
keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia
yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan
sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu
malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui
pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu
manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting
dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai
ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut),
secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan
kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian
yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki
tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang
dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia
mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol
tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih
fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling
terampil dalam memanfaatkan peralatan.
D. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang
mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu
negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai
sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi
bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di
negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan
di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang
lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri
khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu
kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian
besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa
aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang
sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak
boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang
unik.
Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa
solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong
yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu
sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga
memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing.
Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa
timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara
adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang
masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian
barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang
dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
E. Bagan psiko-sosiogram manusia
Nomor 7 dan
nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di
daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan
gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh
individu yang bersangkutan.
Nomor 5
disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran itu
terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu
yang bersangkutan, tetapi siapapun juga dalam lingkarannya.
Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam
alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan
perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada
sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib,
mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda
yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai
sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang
terkena tekananbatin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah
hidup yang menyulitkan.
Nomor 2
disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan
mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau
benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1
disebut lingkaran hubungan jarak jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam
alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat
yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali
mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0
disebut lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan yang hampir sama dengan lingkaran nomor 1, hanya bedanya
terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang
terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu
bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
2. Kebudayaan
A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya
mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf
kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber-
sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai
perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam
proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan
bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini,
kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan
tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi
kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian
kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep,
rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian
model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang
memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972).
B. 7 unsur kebudayaan
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam
ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi
linguistik.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan
sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak
dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya
karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam
kehidupannya.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social
merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat
melalui berbagai kelompok sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya
sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat
menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem
mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok
masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan
fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya
kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi
dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari
penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional.
C. 3 Unsur Kebudayaan Menurut Dimensi
1.Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat.
2.Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3.Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan
yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai
contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
D. Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidak unsur
kebudayaan baru
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
- Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
- Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
- Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
E. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan
yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah
merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan
yaitu sebagai:
- Penganut kebudayaan,
- Pembawa kebudayaan,
- Manipulator kebudayaan, dan
- Pencipta kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu
keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni
dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih
indah.
F. Pengertian Dialektis
Dialektika adalah Ilmu Pengetahuan tentang hukum yang paling
umum yang mengatur perkembangan alam, masyarakat dan pemikiran. Sedangkan
metode dialektis berarti investigasi dan interaksi dengan alam, masyarakat dan
pemikiran.
G. 3 Tahap Proses Dialektis
Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus
kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya,
jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan
mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan
produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah,
dsb.
Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia
itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif
hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran
subjektifnya.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar